Senin, 24 Juni 2019

Menilik Sejuta Potensi Waisamet, Desa Di Perbatasan Seram Bagian Timur



Waisamet adalah nama salah satu desa yang terletak di kecamatan Bula Barat , kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Maluku. Desa ini tepatnya berada disebelah barat pulau seram yaitu diantara perbatasan kabupaten Seram Bagian Timur dan Maluku Tengah. Secara de facto, desa ini telah berdiri sejak tahun 1998 sebagai kawasan pemukiman transmigrasi di bawah Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) Air Matakabo dan baru resmi berdiri setelah di sah kan oleh bupati SBT, Abdullah Vanath pada tahun 2013. Saat ini, Waisamet memiliki sub pemerintahan desa terdiri atas dua dusun dan lima RT.

Lebih dari 50 % wilayahnya merupakan lahan pertanian potensial dengan kondisi tanah kering dan sebagian lain berupa persawahan. Dikenal sebagai areal transmigrasi, Waisamet menyimpan banyak potensi yang belum di kembangkan secara masif untuk kesejahteraan masyarakat. Beberapa potensi tersebut antara lain sebagai berikut :


1.Sektor Pertanian

Sektor pertanian di Waisamet masih menjadi sektor penopang kegiatan perekonomian masyarakat setempat. Kegiatan pertanian bertumpu pada pertanian tanaman semusim dan tanaman tahunan. Komoditas unggulan yang di budidaya kan masyarakat meliputi tanaman padi, cabai, dan tanaman hortikultura lainnya secara minoritas. Saat ini, kegiatan pertanian mulai mengalami modernisasi melalui pemanfaatan teknologi mesin pertanian dan rekayasa budidaya pertanian.


2.Sektor Peternakan

Sebagian besar masyarakat waisamet merupakan pelaku usaha peternakan dengan sistem usaha sampingan mandiri yang di kelola oleh tiap - tiap rumah tangga. Jenis komoditas ternak yang umumnya di kembangkan meliputi unggas dan beberapa hewan rumensia seperti sapi dan kambing. Selain itu, ada pula jenis hewan air yang menjadi penghasilan tambahan masyarakat waisamet dengan daya saing produk yang cukup tinggi yaitu belut. Belut ini didapat dari hasil penangkapan liar di perairan air tawar seperti kali, dan rawa.

Berbeda dengan sektor pertanian, sektor peternakan memiliki indeks pemanfaatan teknologi yang relatif rendah. Hal ini disebabkan oleh belum adanya model beternak secara komersial dalam skala besar.


3.Potensi Pengembangan Ekowisata

 
Kondisi alam dan geografis desa waisamet dengan ikon pertanian dapat menjadi sebuah investasi pariwisata yang suatu saat dapat di kembangkan. Dengan konsep pariwisata yang berbasis pada geosfer pertanian dan di padukan dengan konsep keragaman budaya masyarakat waisamet yang heterogen dapat menjadi peluang emas untuk membangun kesejahteraan masyarakat waisamet.


4.Potensi Demografi Masyarakat

 
Masyarakat Waisamet dengan jumlah penduduk yang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, tentu ini menjadi devisa dalam mencetak sumber daya manusia yang unggul dan berkarakter. Melalui program pendidikan reguler berjenjang mulai dari SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi maupun melalui jalur pendidikan keterampilan/ kejuruan diharapkan semua elemen masyarakat menjadi bagian dalam penyelenggaraan pendidikan secara nasional.

1 komentar:

  1. Mantaap utomo.....smga kedepan desa ini bisa berkembang mnjadi dewi (desa wisata) di daerah transmigrasi dan mnjadi pelopornya....pemimpin yang layak adalah yang dibutuhkan untuk meraih gelar mnjadi desa pelopor pariwisata....

    BalasHapus

BELAJAR KAYA DARI MILIARDER HONGKONG, PEMILIK DAN EKS CHAIRMAN CK HUTCHISON HOLDINGS; LI KA SHING

Baru-baru ini Forbes kembali merilis daftar 50 orang terkaya di Hongkong tahun 2022. Menurut Laporan Forbes, total kekayaan gabungan dari 50...